Kamis, 11 Oktober 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part7 (THE END!!!)

Diposting oleh Unknown di 9:14 PM 0 komentar
      Malam hari dia diambil darah untuk tes arteri. sembari menunggu, aku terus disampingnya. Dan ternyata mama nya ilham pingsan di luar ruangan. Lalu dirawat oleh suster di ruangan ilham. Aku sebenernya udah sangat lemes, mata berkunang. Tapi aku mensugesti diriku sendiri, 'Aku harus bisa kuat berdiri tegak di depan ilham. Aku harus ada disampingnya apapun yang terjadi.' 

     Bersamaan itu, ilham mengeluh,"Kenapa kok mataku burem sayang? gelap.." Disitu aku makin nyesek dan makin meneteskan airmata, tapi tetap aku jawab pelan,"Jangan takut sayang, abis ini pasti balik kok. Cuma pengaruh obat itu. sabar ya." Badannya makin kedinginan. Aku selimutin sekujur tubuh nya, aku peluk kaki nya.
Lalu dia melepas masker oksigennya, memencet hidungnya. "Kenapa sayang, kalau kamu pencet kan tambah sesak." Dengan raut muka panik dia menjawab,"Kupingku budeg. Kenapa ini? Kupingku budeg." Aku bisikan ke dia dengan jawaban yang sama,"Jangan takut sayang. Abis ini balik kok. Itu cuma pengaruh obat."



dokter dokter pengontrol luka bekas operasi ilham
       Aku pegang terus tangannya, aku usap keringat-keringatnya yang membuat tubuhnya basah kuyup. Aku terus berdoa untuk meminta Allah menunjukkan kebesaran-Nya dan tidak mengambil ilham. Dengan tetap duduk disampingnya, aku bacakan Al-Fatihah sebanyak 100kali, aku bacakan surat Yasin. Nggak berhenti aku memohon kepada Allah, aku sangat belum siap buat kehilangan dia.

       Kira-kira pada jam 12.15 malam (yang sudah menginjak tanggal 23 September 2012) ilham dibawa ke ICU Thorax. Dan sebelumnya dia melepas cincin tunangan kami yang dia pakai. Dan dia berikan ke aku. Lalu dia diberangkatkan ke ICU. Disana ternyata ilham dalam keadaan setengah sadar. Matanya sudah terpejam, tapi badannya berontak. Menurut perawat, ilham dalam keadaan gelisah karena nafasnya yang sangat sesak. Aku nangis sejadi-jadinya, aku panggil nama dia terus, akhirnya aku dibawa keluar sama om nya ilham supaya bisa tenang. Aku tetap nangis nggak karuan diluar. Aku sama sekali nggak mau kehilangan dia. Aku nggak siap. Beberapa saat setelah ilham diganti bajunya, aku sangat ingin masuk ke dalam ruang ICU itu lagi. Walaupun dilarang oleh papa dan om nya ilham, aku tetap kekeh buat masuk ke dalam.


       Aku terus manangis liat keadaan ilhamku yang kayak gitu. Aku terus berdoa. Mengharap mukjizat Allah datang pada ilham. Setelah itu aku peluk lengannya, aku usap keringatnya. Aku lihat mulutnya seperti meniup-niup dan keluar seperti liur berwarna putih susu. Aku semakin ketakutan. Lalu dokter datang dan mencoba melakukanpenyelamatan ke ilham. Dan akhirnya sekitar jam 01.15 dini hari lelakiku berhenti berdetak, berhenti bernafas dan berhenti bergerak. Papanya ilham langsung mengatakan ,"Innalillahi wa inna illaihi rojiun". Di situ aku langsung jatuh. Kaki ku lemas seperti nggak ada tulang. Mataku berkunang,kunang. Aku menangis sejadi-jadinya. Aku nggak terima ilhamku pergi. Aku nggak percaya. Ini semua kayak mimpi. Hatiku terasa sangat sakit.

      Aku kuatkan badanku buat berdiri, aku peluk jasad tunanganku yang telah hilang nyawa nya, yang sudah memutih badannya. Aku goncang badannya. Aku panggil berkali-kali. Aku nggak peduli siapapun menarik badanku buat berhenti. Tapi aku tetap menggoncang tubuhnya sambil memanggil namanya. Tapi semua sia-sia.

      Ilhamku, tunanganku, lelakiku udah pergi. Pergi buat selamanya. Pergi buat kehidupan yang kekal di surga. Tanpa sesak nafas, tanpa tumor, tanpa kesakitan, tanpa infus, tanpa oksigen, tanpa obat, dan sebagainya.

      Disitu rasanya harapanku yang sangat aku tunggu ilang semua. Buat hidup bersama dia, buat bahagiain dia, Buat melakukan segala rencana-rencana kami. Saat itu hatiku sangat terasa sakit.. sangat sakit.
Orang yang aku sayang, aku cinta pergi dari dunia. Dan kenyataannya dia bukan jodohku. Itu yang sangat membuat aku sakit. Tapi selamanya ilham tetap di hatiku. Entah sampek kapan aku bisa bangkit, entah sampek kapan aku bisa menguatkan hatiku, entah sampek kapan aku bisa membuka hatiku untuk orang lain. Dan sampai detik ini, aku masih berharap bisa bersatu dengan ilham. Aku juga nggak tau kenapa aku yakin dia tetap buat aku. Aku sadar semua nggak mungkin, tapi aku cuma ingin hidup sama ilham. Hidup bahagia kekal.

Selamat Jalan Sayang... 








Rabu, 10 Oktober 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part6

Diposting oleh Unknown di 2:30 PM 0 komentar
      Pada tanggal 21 September 2012 aku sakit, badanku drop dan nggak bisa bangun. Akhirnya aku istirahat di penginapan depan RS dimana ilham dirawat. Di situ aku kecewa ama diriku sendiri. Kenapa harus sakit? Aku jadi pisah ma kamu. Aku jadi nggak bisa disampingmu. Akhirnya sore hari aku merasa sudah sanggup berdiri, lalu dengan keringat dingin kluar deras aku kuat-kuatkan untuk berjalan kembali ke RS dan kebetulan teman-teman kuliahnya ada disana menjenguk dia. Karena keadaan dia harus steril di dalam kamar itu, aku cuma bisa melihat dia dari ambang pintu, takut dia tertular. Tapi tangannya melambai ke aku. Manggil aku. Aku cuma bisa memelas sambil menggeleng kepala. Oksigen yang dia pakai, sudah benar-benar dibatas maksimal. Tapi tunanganku itu tetep sesak dan semakin sesak.

     Dia minta papa dan mama nya bergantian memeluk dia dan dia meminta maaf atas segala kesalahannya pada kedua orangtuanya. Aku nggak bisa menahan semuanya. Aku nggak bisa menahan yang akan keluar dari mataku. Lalu dia berkata,"Bawa aku pulang pa. Aku pengen ke pantai." Tapi orangtuanya tidak menuruti karena keadaan dia yang sudah seperti ini. Malamnya dokter anastesi yang sangat dia kagumi datang. Karena memang aku yang menghubungi beliau. Dokter itu lah yang menolong dan menunggui ilham pada saat ilham kritis di ICU RS pasca operasi. Dokter sudah tau keadaan ilham karena papanya sudah menceritakan. Dokter pun membantu mengusahakan membantu meredakan sesak nafas ilham. Semampunya. Tapi ilham tetap seperti itu. Dia menggenggam tangan dokter dan berkata, "Sangat sesak dok. Tolong dok." Dan dokter berusaha menghiburnya dengan kata-kata agar ilham tidak panik. Karena memang itu lah batas kemampuan dokter yang juga sebagai manusia. Itu lah keterbatasan hamba Allah.


Ilham sempat bilang kalau dokter idolanya ini penyelamat dia, "He is  like a hero for me."

   Saat keluarga-keluarga ilham datang, aku dan dokter di luar. Dokter berusaha menenangkan aku, dia bilang pernah merasakan hal yang sama seperti aku dulu. Dan dokter mulai bercerita tetang ibunya. Dulu ibu nya sakit kanker mata dan saat terakhir, kondisi nya lebih buruk dari ilham. Dokter bilang, "Saya percaya ilham orang baik. Memang hanya orang-orang terpilih yang sakit seperti ini." Disitu air mataku makin deras dan makin deras. 


Akhirnya aku kembali ke penginapan karena sudah lemes banget dan memikirkan besok. Aku takut hari besok datang. Sangat takut. Besok adalah penentuan. Bila hasil tes darah leukositnya turun, maka dia langsung dikemotherapy. Namun bila leukositnya meningkat, dokter menyerahkan ke keluarga. Tidak dikemotherapy, atau tetap dikemotherapy dengan resiko yang ada yaitu tumor mengecil (best case) atau ilham koma (worst case).

Tanggal 22 September 2012 kondisi nya sama persis dengan kondisi dia kemarin. Atau bahkan semakin parah. Siang hari, dokter tetap yang merawat ilham datang dan memeriksa ilham. Beberapa saat setelah keluar ruangan, dokter membaca hasil tes darah. Kalau leukosit naik dan menyuruh orang tua ilham ikhlas. Karena dokter sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi orangtua ilham tidak menyerah. Mereka tetap memohon untuk dicarikan solusi. Yang akhirnya memanggil dokter spesialis paru-paru. Siapa tau bisa memberikan second choice untuk ilham.

Sore hari nya dengankeadaan ilham yang semakin melemah dan melemah, dokter spesialis paru pun datang. Ilham diberi resep obat sesak nafas dosis tinggi untuk membantu pernafasannya itu. Tapi dia masih makin sesak dan makin sesak. Badannya dingin, keringat seluruh badan mengucur deras. Dia pegang tanganku yang waktu itu duduk di sebelahnya. Aku bisikan istighfar, surat al-fatihah, surat al-ikhlas, sholawat nariyah, sholawat, bahkan kalimat syahadat. Terus dan terus... Dalam hati aku pasrah, dalam hati aku ikhlas.

Bersambung ke Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part7

Selasa, 02 Oktober 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part5

Diposting oleh Unknown di 9:39 AM 0 komentar
         Dan sebenarnya ilham, menderita kanker ganas yang berjenis Thymic Carcinoma yang sudah stadium lanjut dengan metasis atau penyebaran tingkat tinggi. Aku sangat sangat sangat kaget. Terus terang semakin hari aku semakin tidak ingin meninggalkan dia. Setelah itu pada tanggal 13 September 2012 dengan kondisi dia yang semakin memburuk, aku, papa nya, dan abi nya (kakek ilham) mengantar dia kembali ke RS karena kondisi yang semakin memburuk dan sebelum kemotherapy dia harusnya steril dan tidak sakit sedikitpun. Tapi saat itu dia meriang, sedikit batuk dan muntah. Kondisi nya saat itu benar-benar lemah, pucet dan lemmeesss banget. Setelah sampai di RS, dia diberi penanganan yang setidaknya meringankan mualnya. Dan aku sangat tau, kalau sebenarnya apapun yang dilakukan dokter dan perawat tidak menghilangkan sedikitpun kanker yang menggerogoti badan tunanganku itu. Itu yang bikin aku kadang terasa sesak kalau inget. Aku pengen menggantikan dia Yaa Allah kalau aku bisa. Atau bagi lah sedikit sakitnya kepada hamba. Tapi itu mustahil. Aku cuma bisa memohon yang terbaik setiap aku berdoa.

       Beberapa minggu itu setiap hari, dia menggenggam tanganku dan bilang,"Sayang, jangan pernah tinggalin aku ya. Aku orang yang bakal hidup ama kamu." Dan saat itu juga aku netesin air mata yg nggak bisa aku tahan setiap hari dan setiap kali dia ngomong seperti itu sambil menjawab,"Iya sayang.. aku semakin nggak mau ninggalin kamu kok. I love you sayang." dan Ilham pun senyum dengan senyum nya yang khas, lalu menjawab  lagi,"I love you too my breath."


      Suatu pagi dia mengucapkan kalimat itu lagi, dan mengambil selembar tisu disampingnnya yang selalu dia pakai buat memuntahkan lendir yang terus ada dan menyiksa tenggorokannya, lalu dia menggulung-gulung selembar tisu itu sampai berbentuk gulungan ramping yang kira-kira berdiameter tidak lebih dari 0,5 cm. Lalu menyatukan ujung-ujung nya dijadikan seperti bentuk cincin pertunangan kami, dan dimasukkan ke jari tengahku lalu berkata,"Will you be mine?". Aku ketawa terbahak-bahak dan dia pun juga. "Ya aku mau sayang". Akhirnya aku ikuti cara dia buat cincin dari selembar tisu seperti itu dan aku masukin cincin tisu buatanku ke jari tengah nya juga. Dan anehnya kami berdua malah saling mandang dan senyum. Nggak lagi ketawa terbahak. Aku cium keningnya dan bibirnya menyunggingkan senyum dibalik masker oksigennya. Aku harap kebahagiaan itu aku bawa sampai kakek nenek sama ilham.
kegiatan gosok gigi ilham


aku sedang menyuapi makan malam ilham
menyeka badan ilham pada pagi dan sore hari


     Semakin hari kondisi Ilham semakin memburuk. Leukosit meningkat, jadi dokter tidak berani buat melakukan kemoterapi. karena takut tubuh menolak, tidak kuat dan dia koma. Sementara kalau tidak dilakukan kemoterapi, pertumbuhan sel kanker yang sangat tinggi itu bisa terus menekan paru-parunya. Memang saat itu, hasil rongent sangat membuat bingung dan shock aku, keluarga ilham dan paramedis yang sudah membantu ilham, karena dalam 8hari tumbuh 7 benjolan sebesar koin dan bahkan ada yang  lebih besar, tumbuh di paru-parunya dan menekan jalannya oksigen yg ilham sangat butuhkan untuk bernafas.

Selama 3 hari dia kritis dan tidak bisa bernafas. Padahal oksigen sudah mencapai batas maksimal, tapi dia bilang nggak terasa apa-apa. Semakin sesak dan semakin sesak. Dalam hatiku bilang,"Aku optimis kamu sembuh sayang, tolong survive.." air mataku nggak habis-habis aku keluarkan untuk dia, tapi nggak di depan dia tentunya.

       Sebentar-sebentar aku kluar ruangan dan menangis.. Menangisi orang yang sangat aku sayang, orang yang biasa melindungiku, orang yang biasa mengacak rambutku setelah aku nyisir, orang yang pegang tanganku saat aku deg-degan, orang yang meluk aku saat aku nangis, orang yang hampir setiap hari duduk di kursi panjang ruang tamuku, orang yang ngedrum di panggung dan sesekali ngliat aku sambil senyum, orang yang aku bangunin kuliah tiap pagi, orang yang cium keningku pas pamit pulang, orang yang setiap hari ngomong 'i love you', 'i miss you' dan 'i need you' berulang-ulang, orang yang janji mau hidup sama aku, dan masih banyak lainnya. 

    
     Sekarang dia cuma bisa ngomong semampu dia dengan matanya yang makin hari semakin sayu, mandang aku yang pucat pasi karena lemes liat dia kayak gitu. Tangannya melambai buat manggil aku disampingnya. Aku jalan ke arahnya dengan senyum yang memaksa dan mata bengkak pedih bamget karena nangis berhari-hari. Tangan kiri nya megang tanganku, dan tangan kanannya yang tertancap infus memegang dadanya dengan raut wajah memelas kesakitan. Rasanya aku nyesek sekali liat badan yang sudah kurus kering itu ksakitan, menahan semuannya.


Bersambung ke  Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part6

Jumat, 28 September 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part4

Diposting oleh Unknown di 1:09 PM 0 komentar
Akhirnya pada jam 18.00 dia terbangun dari pengaruh bius dan aku pun bisa tenang. Alhamdulillah Ya Allah. Setelah itu aku berpamitan untuk menuju hotel istirahat. Dan pagi nya papa nya Ilham (pacarku) nelfon aku dengan nada khawatir dan bilang,"Kamu cepat ke RS ya. Ilham masih di ICU karna ada kelainan di jantungnya.". Setelah itu aku langsung mandi dan pergi kembali ke RS. Ternyata disana dia didalam ICU dengan keadaan sadar dan nggak sadar, dia ada kelainan di jantungnya yang menyebab kan jantungnya berdetak 160 per menit-nya. Padahal normalnya 90-100 per menit dan diberi obat penenang dosis tinggi tetap seperti itu. Sampai pada tanggal 18 Agustus 2012 jam 21.00 aku dipanggil ke RS untuk masuk dalam ICU yang sebenarnya keluarga tidak boleh masuk kecuali pada jam berkunjung yang ditetapkan pihak RS.



Di situ aku dimintai tolong untuk menenangkan Ilham yang saat itu sedang sama sekali tidak normal kondisinya. Setelah aku tunggu sampai jam 23.00 dia sangat tenang. tapi setelah aku tinggal ternyata dia mengalami kejang karena alat ventilator yang terpasang dimulutnya dan terhubung langsung ke paru-paru itu dia gigit sehingga tempat bernafas dia satu-satunya itu dia gigit sampai oksigen tidak bisa keluar untuk paru-parunya itu. Sempat terhenti nafas dan detak jantungnya dan dokter menggunakan alat pacu jantung dan ke esokan harinya ternyata lelakiku berhasil melewati itu semua. subhanallah, mukjizat takbiran saat itu. Dan pas hari raya Idul Fitri 2012 hari pertama, dia telah dipindah kamar ke kamar rawat inap biasa dan aku senang bukan main karena otomatis aku bisa menemaninya setiap waktu tanpa ada jam batasan berkunjung.

Di situ aku merayakan ulang tahunnya pada tanggal 25 Agustus 2012 yang ke 20tahun. Dia terlihat sangat senang pas aku datengin sebagian temen-temen SMK nya dulu. Aku dan teman-temannya merayakan di RS di kamarnya waktu itu. Seneeeeeng banget liat senyumnya yang khas.



Ilham, aku dan papanya



Setelah beberapa hari, lalu dia di bawa pulang ke malang karena dia sudah merasa sehat dan enakan badannya. Akhirnya tanggal 26 Agustus dia diperbolehkan pulang sembari menunggu waktu untuk kemotherapy yang harus dia jalani setelah ini. Sebelumnya memang dijadwalkan tanggal 15 September 2012 dia harus kembali ke RS. Namun belum sampai tanggal tersebut, kondisi dia semakin drop lalu pada tanggal 10 September 2012, aku dan Ilham memutuskan untuk bertunangan dengan pertimbangan setelah ini dia kemotherapy dan papaku berangkat kerja ke Jambi dan memang jarang sekali untuk pulang ke Malang.

Akhirnya pada tanggal 11 September 2012 kami melaksanakan pertunangan plus lamaran menikah yang rencana nya akan kami laksanakan setelah dia pulang kemotherapy dari Surabaya. Hari itu kami sangat bahagia. Sangat sangat bahagia Ya Allah :')


Bersambung ke Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part5



Selasa, 25 September 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part3

Diposting oleh Unknown di 9:52 AM 0 komentar
Di hasil rontgen itu ada gambar benjolan besar kurang lebih diameter 10cm. Dan tau kan pasti di pikiranku itu apa? yeah.. Tumor. Tapi kenapa orang tuanya bilang ada flek yg memenuhi paru-paru dia? Sangat amat bingung bercampur kaget saat itu.
Tapi kebingungan dan kekagetan itu cuma aku simpan dalam hati, karena aku belum dibilangi secara detail oleh orang tua nya dan aku berusaha berpikir positif aja. Semoga nggak bener apa yang aku pikirkan.

2 hari kemudian dia sudah merasa sangat tidak kuat. Dan akhirnya sore hari nya dia dilarikan ke RS Siloam Surabaya. Memang sebelum itu papa nya sudah mencarikan referensi tempat perawatan dan dokter ahli untuk segera memberi tindakan terhadap anaknya.



Di RS Siloam itu pacarku dirawat 10hari dan hampir setiap hari aku PP Malang-Surabaya buat menemani dia di sana. Terkadang 2 atau 3 hari aku menginap disana. Sampai pada hari ulang tahunku yang ke 21 tanggal 10Agustus 2012, dia menyiapkan kue kejutan ulang tahun ku. Aku sangat nggak nyangka, dalam kondisi se lemah itu dia bisa mikirin buat persiapkan itu semua dengan bantuan orang tua nya tentu. Dan besoknya aku pulang balik ke Malang. Saat di rumah, ternyata teman-temanku dan teman pacarku datang membawakan kue ulang tahun sambil bernyanyi lagu happy birthday. Mereka bilang ini semua pacarku yang minta tolong untuk dipersiapkan. Memang benar, di kue tart nya ada tulisan "Happy Birthday. Love you forever My Ria". Lalu nggak lama, pacarku telfon dan mengucapkan ultah ke2 kali nya. Aku cm bisa menangis terharu 2hari itu. Aku nggak menyangka kalau dia sesayang itu ama aku. Terimakasih Ya Rab, permintaanku saat hari ulang tahunku itu cuma kesembuhan untuk dia dan perlindungan dunia akhirat untuk keluargaku.





Dan yang sebenarnya, papanya pacarku udah bilang semuanya ke aku. kalau dia diindikasi kan mengidap timoma malignant di paru-paru nya.

Dan yang lebih sebenarnya lagi, aku sudah cari tau di internet semua tentang kanker paru-paru. Dan yang aku tau emang semua yang dikeluhkan pacarku ada di gejala-gejala kanker paru-paru stadium lanjut.
Dan memang sangat down kondisi ku waktu itu karena sangat kepikiran.
Bagiku, semua ini terlalu sulit buat diterima. Jujur aja aku berontak. Kenapa harus dia? kalau pun harus, kenapa secepat ini? Berhari-hari cuma bisa menangis dan menangis di kamar..
menangis sejadinya. Tapi aku sadar, aku nggak boleh terlalu terpuruk dan harus belajar buat nerima semua. Karena aku harus melakukan sesuatu buat dia. Sesuatu yang bisa berguna selama aku masih hidup dan bisa di samping nya. Semua ini aku wujudkan dengan merawat dan menunggui dia di RS setiap hari, merawat dia juga sampai tidak pulang ke Malang.

Terakhir di Siloam tanggal 14 Agustus 2012. Dia harus dipindah ke RS Dr. Soetomo untuk operasi pada tanggal 15 Agustus 2012. Karena tumor yang ada di dada nya itu sudah hampir menutup pembuluh darah dan menempel jantung, sel kankernya itu sendiri sangat ganas sehingga pasti cepat pertumbuhannya. Dan jam 9 pagi dia mulai di operasi. Nggak tega rasanya ngeliat dia masuk kamar operasi.


bersambung ke Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part4

Kamis, 13 September 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part 2

Diposting oleh Unknown di 12:43 AM 0 komentar
Dengan kesibukan dia yang padat, awalnya aku sangat nggak terbiasa. Kami pun kadang berantem gara-gara masalah itu. Sebenernya yang buat aku sangat nggak setuju ama semua kegiatannya kalau dia harus pulang ampe tengah malem. Dia kerja jadi musisi cafe dengan band nya, dan dia drummer. Dia sering ngeluh ke aku kalau dadanya sakit. Dan aku tau itu pasti gara-gara angin malem yang jahat.

Aku juga nggak bisa ngelarang dia buat ngeband, karna itu hidupnya. Dia sangat amat cinta hobi nya itu. Walau dia sakit atau abis kcelakaan sekalipun, dia tetap berangkat ngeband. Tapi diliat dari sisi itu, aku bangga ama dia. Soalnya dia tipe cowok tanggung jawab banget. Ama apapun dia sangat tanggung jawab.

Selain itu dia juga pernah ikut pendidikan wasit PSSI, yang sekarang ini dia beminat tes untuk jadi wasit PSSI tingkat nasional. Bayangin aja gimana sibuknya dia. Kuliah, mimpin pertandingan, ngeband di cafe, latian band, job manggung di event, dll. Walo sibuk sekali, dia selalu sempetin waktu buat aku. Selalu dia sempetin buat hubungi aku, bahkan ketemu aku. Tapi aku khawatir ama kondisi nya yang gampang sakit. Pasti dia kecapekan dan sakit.





Dia suka banget reptil. Buat yang satu ini, bertentangan ama aku banget. Dia jual gecko dan ular. Dia sering mandiin ular, beli tikus buat makan ular-ularnya, kembang biak gecko, dan sebagainya. Aku pribadi sangat phobia ama hewan cicak dan sejenisnya (gecko, kadal, tokek,dll). Haduh jangan tanya de. Bisa pingsan kalo ditakutin itu. Dan miris banget, pada suatu hari aku pulang abis jalan ama dia. Ternyata dia janji, dia harus bawa 2 gecko nya ke temennya yang sesama pecinta reptil buat di tuker ama 1 gecko yang ukuran gede. Yang lebih buruk, dia minta tolong aku bantu bawa. Soalnya pake 2 akuarium dan dia naik motor, jadi gamunkin bisa bawa sekaligus.

Akhirnya aku luluh dengan ekspresi wajah dia yang paling aku benci, yaitu tampang melas. Walau aku gemeteran, tapi aku coba lakuin itu demi dia. Langsung kita cabut ke rumahnya buat ngambil 2 ekor hewan itu. Sewaktu perjalanan dari rumahnya ke tempat temennya itu, aku pegang akuarium yang aku taruh ditengah antara dia yang lagi nyetir dan aku yg dibonceng. Sekuat-kuatnya aku tahan phobia ku, keringet dingin keluar, badan gemetaran, wajah pucet pasi, dan air mata kluar ngucur deras. Aku cuma bisa nangis sepanjang perjalanan. Rasanya tu kayak kejebak di suatu tempat, kalo aku gerak aku bakal mati (lebay!), kalo aku nggak gerak tu gecko bisa ngedeket makin lama. Stress mulai melanda. Tapi akhirnya sampek juga, dan pas sampek, cowokku minta maaf pas liat aku nangis. Konyol banget.. Tapi itu pertama kalinya dalam hidupku.

Suatu hari aku sedikit curiga ama keluhan-keluhannya. Dia nyeri di dadanya dan di punggungnya. Seperti ditusuk-tusuk jarum yang besar. Dan sampai pada akhirnya, dia ngerasain sakit yang luar biasa sampai susah bernafas. Akhirnya saya paksa dia untuk bilang ke orangtua nya bahwa dia sakit dan malam itu juga dia periksa lalu rontgen. Dan saat hari itu juga sebenarnya aku nggak percaya ama apa yang aku lihat dihasil rontgen itu..

Bersambung Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part 3

Rabu, 01 Agustus 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part 1

Diposting oleh Unknown di 6:43 AM 0 komentar

       Awal aku kenal dia, aku ngga nyangka aku bisa se sayang ini ama dia. Aku deket ama dia, dalam situasi yang sangat nggak enak. Karena dia dan aku awalnya cuma orang yang saling cerita tentang pacar masing-masing sampai dia putus, dan aku belum. Setiap saat aku cerita ke dia, dia buat aku nyaman layaknya cowok ke cewek. Dia bersedia ada buat aku saat apapun. Bahkan tiap saat dia perhatian ke aku, yah.. perhatian yang ngga pernah aku dapetin dari cowok lain saat itu. Termasuk cowok ku sendiri yang seakan-akan nggak pernah anggap aku ada. Dia nanya keadaanku terus saat aku down, apa aku baik-baik aja atau nggak. Aku dan dia sadar kalo makin lama kami makin punya perasaan sayang satu sama lain. Nyaman banget deket dia, karna aku bisa liat dia tulus kasih itu semua ke aku. Aku jadi tau gimana caranya senyum lagi, itu semua karna dia. He is like a Hero for me.




        Suatu hari dia ngajak aku keluar berdua buat pertama kali-nya. Di sana dia ngomong tentang perasaannya ama aku, tapi aku nggak bisa jawab apa-apa. Cuma bisa netesin air mata waktu lihat dia, dan setelah itu langsung dia nembak aku tanpa minta jawaban. Dia sadar kalo aku masih punya orang lain. Tapi dia minta jawaban itu suatu saat ntar. Jujur aja, waktu itu aku sangat pengen jawab “iya, aku mau”, tapi itu nggak mungkin. Aku cuma bisa berharap, aku bakal bisa sama-sama dia suatu saat nanti. Setelah kami keluar hari itu, tanpa sadar kami makin deket dan lebih sering ketemu. Aku inget banget, dia selalu nanya hal yang sama setiap hari, “Kapan ya kita bisa bersama?”. Aku lagi-lagi cuma bisa diem dengan perasaan yang kerasa sakit banget.

       Tiba-tiba kami memutuskan buat mengurangi intensitas komunikasi satu sama lain. Itu semua dia lakuin semata-mata karna dia ngehargain aku yang masih berstatus ma orang lain. Tapi aku kesiksa banget jauh dari dia. Dan ternyata dia pun sama kayak aku. Kami bener-bener udah terbiasa saling nyaman. Suatu hari dia ke rumahku dan ketemu mama. Aku heran banget kenapa mama sangat welcome ama dia. Beda ama cowok yang berstatus pacaran sama aku waktu itu. Dengan begitu aku makin nggak bisa klo harus ninggalin dia. Sampai akhirnya cowok yang saat itu jadi pacarku, mutusin aku karna hal sepele (sebenarnya udah berkali-kali dia perlakukan aku kayak gitu). Tapi aneh nya, kenapa aku ngerasa sangat lega. Rasanya apa yang jadi bebanku selama ini udah ilang gitu aja.



        Singkat cerita, nggak lama setelah itu aku dan temen curhatku itu jadian. Saat yang kayak gitu yang aku udah tunggu lama. Kami akhirnya bisa sama-sama. Dia nerima apa adanya aku, dan aku juga gitu. Rasanya kalau sama dia tu, i can be my self. Tanpa perasaan yang munafik dan terlalu ditutup-tutupi. Kami jalani semua dengan saling ngisi kekurangan satu sama lain. Dan aku pun akhirnya kenal ama keluarganya. Mereka sangat nerima aku dan sangat baik. Bener-bener bersyukur aku punya dia.

To be continue in Part 2


Selasa, 26 Juni 2012

Referensi film romantis

Diposting oleh Unknown di 8:02 PM 0 komentar
Salah satu hobiku itu nonton film. Bahkan kalo udah suka ma jalan cerita filmnya, atau yg maen tokoh idola favoritku Angelina Jolie pasti aku nontonnya berulang-ulang. hehehe


Di sini aku mo berbagi referensi film-film romantis yang sebagian berhasil bikin aku nangis bombay, cekidot :

1. If Only



IF ONLY      Bercerita tentang Samantha (Jenifer Love Hewitt) seorang mahasiswa Amerika yang sekolah musik di London. Sam tewas dalam sebuah kecelakaan. Padahal sebelumnya ia bertengkar hebat, bahkan hampir putus, dengan kekasihnya Ian Wyndham (Paul Nicholls).
      Ian seorang pengusaha yang sangat sibuk. Dan saat kehilangan Samantha, dia baru menyadari cintanya yang begitu besar pada Samantha. Ian yang sangat sedih dan berduka memutuskan untuk tinggal di London, karena diberkesempatan kedua oleh Tuhan maka ian mencoba untuk mengulang kembali semuanya dan berharap dapat menghindarkan Samantha dari kematian.





2. Winds Truck




     Kisah drama komedi romantis ini berawal ketika seorang polisi Kyung-jin Yeo (Ji-hyun Jun) bertemu dengan Myung-woo Ko (Hyuk Jang) secara tak sengaja dalam suatu tindak kejahatan. Dia kemudian baru mengetahui kalau guru yang penuh tanggung jawab ini memang orang yang baik. Pada suatu malam, Kyungjin berkelahi dengan sebuah geng sekolah. Hasilnya, ia pun mendapat masalah ketika terjadi tembak-menembak diantara pengedar obat bius.
     Melihat hal tersebut, maka Myungwoo mencoba menolongnya tapi sesuatu yang berbeda malahan terjadi, yakni sebuah situasi yang memaksa mereka untuk tinggal bersama seharian. Dengan kejadian tersebut, mereka pun menjadi dekat dan akhirnya kedekatan itu membuat Myungwoo tak bisa mengingkari perasaannya. Dia pun jatuh cinta pada Kyungjin.
     Suatu hari ketika Kyungjin memburu penjahat sadis, Myungwoo membantunya tetapi tanpa disadari apa yang terjadi pada hari itu mengubah hubungan mereka selamanya. Myung Woo wafat..


3. A walk to remember (Kan Kukenang Selalu)




               Landon (Shane West) beserta teman-temannya adalah salah satu kelompok yang terkenal di sekolah Beaufort, Carolina Utara. Mereka selalu melakukan hal-hal yang aneh dan tidak bermoral seperti mabuk-mabukan. Setelah terjadi insiden kecelakaan akibat perbuatan mereka, Landon tyang merencanakan kejadian tersebut, mendapat hukuman dari kepala sekolah. Hukumannya, dia harus berpatisipasi dalam berbagai kegiatan sesudah sekolah seperti drama musikal musim semi. Disinilah dia bertemu dengan seorang kutu buku yang taat beragama bernama Jamie Sullivan (Mandy Moore), putri tunggal Pendeta Sullivan (Peter Coyote). Landon memiliki kesulitan dalam memahami bagiannya, sehingga dia sering bertanya ke Jamie. Pada hari berikutnya, Landon terus berusaha mendekati Jamie tapi dia terus menolaknya. Pada saatnya, beberapa teman Landon memainkan lelucon jahat di depan Jamie dan Landon datang untuk menolongnya, menyangkal semua yang ditertawakan teman-temannya. Jamie akhirnya menerima permintaan maafnya dengan tulus dan setuju untuk berkencan dengan izin dari ayahnya. Keduanya mulai jatuh cinta, dan Landon mulai membantunya untuk mencapai segala hal yang ada dalam daftar keinginannya. Kesetiaanan Jamie kepadanya telah membuat Landon percaya pada kemampuannya untuk menjadi seseorang yang lebih baik: dia sekarang ingin masuk sekolah kedokteran.
                Namun, saat hubungan mereka mulai serius, Jamie mengungkapkan rahasia di balik sifat ayahnya yang protektif kepada Landon: Jamie menderitaleukemia. Landon larut dalam kesedihan, dan Jamie harus menjalani berbagai pengobatan. Sementara itu, Landon terus untuk memenuhi keinginan dalam daftar Jamie. Ketika Jamie keluar dari rumah sakit, Landon mengatakan bahwa ayahnya telah membayar untuk perawatan kesehatan pribadi di rumah. Saat sedang melihat bintang, Landon melamarnya agar dia dapat memenuhi keinginan nomor satu Jamie, yaitu menikah. Mereka menikah di gereja yang diimpikan dan semua teman mereka hadir serta ayahnya bertindak sebagai pendeta pernikahan. Mereka berdua hidup bahagia sampai Jamie akhirnya meninggal di akhir musim panas.
                Empat tahun kemudian, Landon mengunjungi ayah Jamie. Pendeta Sullivan mengatakan bahwa dia beserta ibu Landon sangat bangga dengannya dapat masuk sekolah kedokteran, dan dia juga yakin bahwa Jamie akan bangga juga padanya. Landon meminta maaf kepada Pendeta Sullivan - Jamie tidak pernah dapat menyaksikan mukjizatnya, tetapi Pendeta Sullivan meyakini bahwa Jamie telah mendapatkan mukjizatnya berupa Landon. Film berakhir dengan adegan Landon sedang berjalan di dermaga dan mengatakan bahwa Jamie telah menyelamatkan nyawanya dan cinta mereka ibarat angin, dia mungkin tidak bisa melihatnya namun dia bisa merasakannya.

4. A moment to remember (jepang)


 

         Pertemuan tidak sengaja antara Su Jin dan Chul Soo di sebuah minimarket yang dikarenakan sekaleng soft drink memulai cerita cinta mereka, Su Jin yang mempunyai masa lalu kelam karena dia berpacaran dengan suami orang dan laki-laki itu lebih memilih istrinya dibandingkan Su Jin. di sisi lain Chul So seorang pekerjan bangunan ato arsitek gitu deh, pria berantakan, jujur dan bertanggung jawab. Su Jin dan Chul Soo kemudian menikah dan mereka mulai menjalani hari-hari bahagia pernikahan mereka, sampai ketika kejadian-kejadian aneh yang dilakukan istrinya membuat Chul So curiga. tanpa sepengetahun Chul So, Su Jin memeriksakan dirinya ke dokter dan harus mendapati kenyataan bahwa dirinya terkena penyakit yang bernama Alzheimer Disease. penyakit tersebut akan menyebabkan Su Jin lupa ingatan dan akan kehilangan memori di otaknya sehingga dia tidak mampu mengingat apapun. akhirnya Chul So pun tau mengenai penyakit yang diderita istrinya, dan Su Jin mengambil keputusan untuk meninggalkan Chul So. Su Jin lebih memilih tinggal di sebuah panti rehabilitasi, sampai pada suatu hari Chul So datang untuk menjemputnya tetapi ternyata Su Jin sudah tidak ingat lagi siapa Chul So karena semua memorinya mengenai Chul So telah hilang. di endingnya Chul So berusaha mengulang kembali semua kejadian yang pernah dia alami bersama Su Jin dulu, mulai dari pertemuan mereka di mini market dan seterusnya.

5. Dear John



Film yang diangkat dari novel Nicholas Sparks biasanya membuat kita penuh curiga. Kita harus menyediakan sekotak tisyu karena tema Sparks akan melibatkan cinta dan kematian. Film Dear John nampaknya bukan hanya menjual nama Nicholas Sparks, tetapi juga dada six pack Channing Tatum yang dipasang dengan aktris serba bisa yang sedang naik daun Amanda Seyfried (Mamma Mia, Chloe, Letters to Juliette).


Tersebutlah John Tyree, seorang sersan yang bertugas dalam pasukan khusus AS. Film dibuka saat John tengah berjuang meraih hidup ketika peluru menghajar tubuhnya. Dan yang diingatnya saat-saat itu adalah koleksi koin sang Ayah yang bertaburan satu persatu.


Kita kemudian terlempar ke beberapa tahun sebelumnya ketika kali pertama John berkenalan dengan Savannah Lynn Curtis (Amanda Sefried), seorang mahasiswa yang mengisi libur musim semi dengan serangkaian pekerjaan sukarela. Wajah jelita dan hati emas Savannah langsung saja merenggut hati John. Hanya dalam beberapa hari, mereka jatuh cinta. Tapi tunggu dulu. Savannah ingin tahu latar belakang John. Dia ingin berkenalan dengan Ayah John (Richard Jenkins) yang sehari-hari sangat kikuk menghadapi orang, dan lebih tertarik mengurusi koleksi koin nya. Savammah yang biasa mengurus para penderita autistik langsung mengenli tanda-tanda itu; sementara John menyangkal kenyataan itu. Dramapun dimulai.


Perpisahan sejoli dimabuk cinta itu tak terelakkan. Savannah harus kembali ke kampus dan John harus ditugaskan ke tempat di seberang benua yang lokasinya harus dirahasiakan. Tapi mereka berjanji saling bersurat. Maka kita disajikan montase surat menyurat tradisional (oh, betapa rindunya kita melihat tinta pulpen, kertas surat, prangko dan amplop) dan kegiatan Savannah dan John selama perpisahan itu. Namun tragedi 9/11 terjadi. Pasukan John yang seharusnya selesai bertugas dengan heroik mengajukan diri untuk memperpanjang masa tugas di lapangan. Semula John ragu untuk ikut serta karena ia berjanji untuk pulang ke Amerika bertemu dengan kekasihnya. Ternyata, apa boleh buat. Dia pulang dan oh, sang kekasih sudah menikah. John akhirnya menerjunkan diri dalam pasukan khusus heroik itu.


Tentu saja ini bukan akhir dari cerita. Kita kemudian melihat komplikasi hubungan Savannah dengan suaminya (yang dinikahi lebih karena hatinya yang selalu ingin melindungi yang “lemah” dan betapa gampangnya penyelesaian film ini: memberi penyakit kanker pada sang suami) dan kenyataan bahwa Savannah sebetulnya masih sangat mencintai John. Jika kita sudah dengan ikhlas menerima cerita Nicholas Sparks yang selalu penuh sedu sedan, maka problem utama film ini sebetulnya akan pada seni peran Channing Tatum.


Dia seharusnya tampil sebagai tentara yang hemat kata dan membuang semua keresahannya ke dalam tubuhnya. Tetapi Tatum menafsirkan karakter itu dengan kekakuan dan ekspresi tunggal. Memang akhirnya Amanda Seyfried mengatasi adegan-adegan mereka, karena dia memang seorang aktris berbakat. Namun ternyata bintang dalam film ini adalah Richard Jenkins, sang ayah yang menderita autistik, yang sulit untuk berkomunikasi tapi kita bisa rasakan cintanya yang luarbiasa pada puteranya bahkan menembus layar. Dan jika airmata runtuh untuk film ini, justru bukan karena kisah cinta yang tak tergapai, tetapi karena sosok ayah yang mengucapkan cinta melalui keterbatasannya dengan cara yang merobek jiwa.

6.The vow



The Vow
Tragis memang. Baru saja mereka berdua menikah dan kecelakaan maut itu terjadi. Nyawa keduanya berhasil terselamatkan namun itu bukan berarti semuanya sudah terlewati. Satu kendala lagi muncul dan ini membuat pasangan ini harus memulai semuanya dari awal lagi. Tanpa tekad yang kuat dan cinta yang tulus, rasanya tak mungkin mereka berdua bisa selamat kali ini.
Leo (Channing Tatum) dan Paige (Rachel McAdams) memang saling mencintai. Itu juga yang mendasari keputusan mereka untuk menikah. Mereka berharap tak lagi ada yang bisa memisahkan mereka, sampai maut memisahkan. Suatu ketika, Leo dan Paige mengalami kecelakaan mobil. Keduanya selamat namun Paige mengalami koma. Dengan penuh cinta kasih, Leo merawat Paige. Leo akan sabar menunggu sampai Paige terjaga nanti.
Seolah belum cukup, ujian datang lagi. Paige terjaga namun sayangnya ada sebagian dari ingatannya yang hilang. Paige tak ingat lagi pada Leo. Ia bahkan tak ingat kalau pria yang selama ini menjaganya adalah suaminya. Leo bisa saja menyerah dan pergi tapi cintanya membuat ia tetap sabar. Leo akan terus berusaha mendapatkan lagi cinta Paige, apa pun yang terjadi.
Bukan tanpa alasan kalau film berjudul The Vow ini dilansir tanggal 14 Februari. Kisahnya memang romantis walaupun bukan termasuk kisah yang umum dijadikan kisah Valentine. Sebagai nilai tambah, The Vow ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang terjadi pada Kim dan Krickitt Carpenter
7. The Notebook


    Bercerita tentang seorang kakek yang selalu mendongeng tentang Noah dan Allie, pasangan muda berbeda dunia yang terjebak di indahnya Summer Love.
     Noah yang langsung jatuh cinta saat pertama kali melihat Allie ini berusaha melakukan apapun demi mendapatkan cinta Allie. Allie-seorang gadis kota dan Noah si pemuda desa yang tampan akhirnya tertarik satu sama lain.
      Ibunda Allie, Anne, lama-kelamaan mencium gelagat aneh anaknya. Dan puncaknya, saat Allie sedang bersenang-senang dengan Noah di sebuah rumah tua, Allie terpaksa harus dipulangkan karena orang tua Allie yang melaporkan hilangnya Allie pada polisi. Anne menganggap Noah hanya semacam sampah untuk Allie, dan menurutnya, Noah dan Allie gak pantes bersama karena perbedaan strata sosial mereka. Noah yang mendengar hal itu pun memutuskan untuk meninggalkan Allie. Allie yang temperamental jelas gak terima dengan keputusan sepihak Noah. Tapi akhirnya.. Noah tetap pergi meninggalkan Allie.
       Keesokan harinya, saat Allie terbangun dari malam penuh airmatanya dan menengok keluar, Ia kaget melihat barang-barangnya sudah dikemasi. Ternyata Anne memutuskan untuk mengakhiri liburan musim panas mereka. Allie pun segera bergegas untuk menemui Noah dan mengatakan betapa Ia mencintai Noah. Tapi nihil. Noah tidak ada di sana.
        Saat Noah mengetahui kepergian Allie, Ia merasa bersalah kepadanya. Ia pun memutuskan untuk setiap hari mengirim surat untuk Allie yang berada jauh darinya. Tapi semua surat itu tak terbalaskan. Selama 365 hari penuh Ia menyurati Allie. Dan pada hari ke 365, karena tak ada balasan dari Allie, ia pun memutuskan untuk berhenti dan mengucapkan selamat tinggal.. (sebenernya suratnya itu disembunyiin sama Anne-Ibunda Alllie).
       Noah merasa depresi (bahkan hampir gila) Ia pun memutuskan untuk menjadi sukarelawan di PD II dan melupakan perasaannya pada Allie. Sementara itu Allie yang sekarang kuliah di sebuah universitas juga menjadi sukarelawan yang membantu tentara-tentara yang luka parah. Di sinilah ia bertemu dengan Lon Hammond (bangsawan kaya yang dirawat oleh Allie saat PD II)
      Sepulang dari medan perang, Noah mendapati ayahnya menjual rumah lama mereka agar Noah bisa membeli rumah besar (yang dulu ia gunakan bersama Allie). Rumah yang selama ini Ia idam-idamkan. Noah menghabiskan waktunya untuk memperbaiki rumah besar itu, dan mendesainnya sesuai dengan yang Allie inginkan dengan satu alasan... Agar Allie menemukan jalan untuk pulang padanya..
Sementara itu, Allie yang sedang dimabuk asmara mendapat lamaran dari Lon Hammond (tentu saja kali ini orang tua Allie setuju. Karena Lon Hammod adalah bangsawan kaya, gak kayak Noah) tapi ada satu hal yang aneh. Saat Allie mengucapkan 'I do' pada Lon Hammond, wajah Noah-lah yang muncul di pikirannya..
Saat Allie sedang mencoba baju pengantinnya, betapa kaget ia melihat foto Noah beserta rumah impian mereka berdua terpampang di koran. Allie pun memutuskan untuk menemui Noah.
      Nah, nostalgia nih mereka. Awalnya Noah mengajak Allie untuk menyusuri danau dan memberi makan angsa.. Sampai pada akhirnya kesabaran Allie sampai pada batasnya dan terbongkarlah semua hal yang selama ini Anne tutupi..
     Mereka pun terlelap pada indahnya cinta yang selama ini mereka kubur selama 7 tahun. Sampai pada akhirnya Ibunda Allie (Anne) datang dan membawa Allie pada Lon Hammond. Allie pun memutuskan untuk bersama Lon Hammon (karena mereka memang akan menikah) Noah berusaha keras mencegah Allie, tapi semua terlambat.


      Lon Hammond terperanjat mendengar perasaan Allie yang sesungguhnya..
Tapi akhirnya... Allie kembali pada Noah. Yah.. Summer love yang indah. Eitsss, tapi ternyata kisah mereka belum selesai.. Masih ingat sama kakek dan nenek yang tadi di opening film? Nah ternyata kakek itu adalah Noah dan wanita tua itu adalah Allie yang kehilangan ingatannya.
        Noah berusaha mengembalikan ingatan Allie dengan membacakan kisah mereka berdua (yang Allie tulis sendiri, sebagai hadiah untuk Noah) betapa sedih Noah mengetahui pasangannya tidak mengingat kenangan mereka dan menganggapnya sebagai stranger. Pasti sakit. Apalagi waktu ingatan Allie sejenak kembali, mereka berpelukan dan Allie meminta maaf atas semua yang sudah Ia lewatkan selama ini. Tapi sejenak kemudian, ia melepaskan pelukan itu dan menganggap Noah sebagai oranng asing. It hurts.
        Pada suatu malam, setelah kejadian yang menyayat hati, Noah yang tidak pernah lelah untuk menunggu Allie kembali itu menyusup ke gelapnya bangsal Allie. Ia yakin bahwa di dalam, Allie ada untuk selalu mencintainya-seperti yang selalu Noah lakukan selama ini. Allie pun terbangun. Dan ternyata, inilah Allie yang Noah nantikan. Ia pun menggenggam tangan Allie. Dan mereka tertidur untuk selamanya dalam satu ranjang sambil bergenggaman tangan.

Minggu, 24 Juni 2012

Love not just having but love is about understanding

Diposting oleh Unknown di 6:02 PM 0 komentar

Aku pernh baca di slh satu situs internet. Di situ dia ngambil kutipan, cekidot isinya..


"a true gentleman never leaves his lady-by Del Piero"



Cinta itu bagi aku bukan memiliki seseorang itu sndri. Tapi memahami seseorang.
Mau seperti apapun jalaninnya, pasti bakal ikhlas kalo bisa memahami satu sama lain.
Memahami itu lebih ke memahami apa yang ada di diri pasangan kita. Lebih-lebih bisa terima segala kekurangannya.
Kekurangan lahir batin.
Seperti yang aku rasain sekarang..



Cinta itu bakal bikin kita bodoh kalo kita nggabisa kontrol.
Cinta itu kalo kita senyum liat dia bahagia walau hati kita terasa sakit.
Cinta itu sanggup nunggu walau kita ngga tau dia bakal kembali atau enggak.
Cinta itu dimana kita ada saat membutuhkan satu sama lain.
Cinta itu tanpa pamrih, saat kita bisa ngelakuin yang terbaik dan tidak mengharap apapun.
Cinta itu saat kita mencintai kekurangannya.
Cinta itu sabar dan ngga mengenal egois.
Cinta itu saat bertanggung jawab dan menjaga.
Cinta itu ngga ada alasan kenapa muncul dan kapan muncul.
Cinta itu pilihan, pilihan untuk siapa yg sanggup untuk hidup kita.
Cinta itu tidak cemburu tanpa alasan.
Cinta itu menjaga perasaan supaya tidak menyakiti.
Cinta itu menyesal saat kita buat dia menangis.
Cinta itu pemaaf atas segalanya yang wajar.



Tapi masa ada yg punya cinta sesempurna itu? ngga tau juga ^^






 

Panda's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review