Selasa, 02 Oktober 2012

Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part5

Diposting oleh Unknown di 9:39 AM
         Dan sebenarnya ilham, menderita kanker ganas yang berjenis Thymic Carcinoma yang sudah stadium lanjut dengan metasis atau penyebaran tingkat tinggi. Aku sangat sangat sangat kaget. Terus terang semakin hari aku semakin tidak ingin meninggalkan dia. Setelah itu pada tanggal 13 September 2012 dengan kondisi dia yang semakin memburuk, aku, papa nya, dan abi nya (kakek ilham) mengantar dia kembali ke RS karena kondisi yang semakin memburuk dan sebelum kemotherapy dia harusnya steril dan tidak sakit sedikitpun. Tapi saat itu dia meriang, sedikit batuk dan muntah. Kondisi nya saat itu benar-benar lemah, pucet dan lemmeesss banget. Setelah sampai di RS, dia diberi penanganan yang setidaknya meringankan mualnya. Dan aku sangat tau, kalau sebenarnya apapun yang dilakukan dokter dan perawat tidak menghilangkan sedikitpun kanker yang menggerogoti badan tunanganku itu. Itu yang bikin aku kadang terasa sesak kalau inget. Aku pengen menggantikan dia Yaa Allah kalau aku bisa. Atau bagi lah sedikit sakitnya kepada hamba. Tapi itu mustahil. Aku cuma bisa memohon yang terbaik setiap aku berdoa.

       Beberapa minggu itu setiap hari, dia menggenggam tanganku dan bilang,"Sayang, jangan pernah tinggalin aku ya. Aku orang yang bakal hidup ama kamu." Dan saat itu juga aku netesin air mata yg nggak bisa aku tahan setiap hari dan setiap kali dia ngomong seperti itu sambil menjawab,"Iya sayang.. aku semakin nggak mau ninggalin kamu kok. I love you sayang." dan Ilham pun senyum dengan senyum nya yang khas, lalu menjawab  lagi,"I love you too my breath."


      Suatu pagi dia mengucapkan kalimat itu lagi, dan mengambil selembar tisu disampingnnya yang selalu dia pakai buat memuntahkan lendir yang terus ada dan menyiksa tenggorokannya, lalu dia menggulung-gulung selembar tisu itu sampai berbentuk gulungan ramping yang kira-kira berdiameter tidak lebih dari 0,5 cm. Lalu menyatukan ujung-ujung nya dijadikan seperti bentuk cincin pertunangan kami, dan dimasukkan ke jari tengahku lalu berkata,"Will you be mine?". Aku ketawa terbahak-bahak dan dia pun juga. "Ya aku mau sayang". Akhirnya aku ikuti cara dia buat cincin dari selembar tisu seperti itu dan aku masukin cincin tisu buatanku ke jari tengah nya juga. Dan anehnya kami berdua malah saling mandang dan senyum. Nggak lagi ketawa terbahak. Aku cium keningnya dan bibirnya menyunggingkan senyum dibalik masker oksigennya. Aku harap kebahagiaan itu aku bawa sampai kakek nenek sama ilham.
kegiatan gosok gigi ilham


aku sedang menyuapi makan malam ilham
menyeka badan ilham pada pagi dan sore hari


     Semakin hari kondisi Ilham semakin memburuk. Leukosit meningkat, jadi dokter tidak berani buat melakukan kemoterapi. karena takut tubuh menolak, tidak kuat dan dia koma. Sementara kalau tidak dilakukan kemoterapi, pertumbuhan sel kanker yang sangat tinggi itu bisa terus menekan paru-parunya. Memang saat itu, hasil rongent sangat membuat bingung dan shock aku, keluarga ilham dan paramedis yang sudah membantu ilham, karena dalam 8hari tumbuh 7 benjolan sebesar koin dan bahkan ada yang  lebih besar, tumbuh di paru-parunya dan menekan jalannya oksigen yg ilham sangat butuhkan untuk bernafas.

Selama 3 hari dia kritis dan tidak bisa bernafas. Padahal oksigen sudah mencapai batas maksimal, tapi dia bilang nggak terasa apa-apa. Semakin sesak dan semakin sesak. Dalam hatiku bilang,"Aku optimis kamu sembuh sayang, tolong survive.." air mataku nggak habis-habis aku keluarkan untuk dia, tapi nggak di depan dia tentunya.

       Sebentar-sebentar aku kluar ruangan dan menangis.. Menangisi orang yang sangat aku sayang, orang yang biasa melindungiku, orang yang biasa mengacak rambutku setelah aku nyisir, orang yang pegang tanganku saat aku deg-degan, orang yang meluk aku saat aku nangis, orang yang hampir setiap hari duduk di kursi panjang ruang tamuku, orang yang ngedrum di panggung dan sesekali ngliat aku sambil senyum, orang yang aku bangunin kuliah tiap pagi, orang yang cium keningku pas pamit pulang, orang yang setiap hari ngomong 'i love you', 'i miss you' dan 'i need you' berulang-ulang, orang yang janji mau hidup sama aku, dan masih banyak lainnya. 

    
     Sekarang dia cuma bisa ngomong semampu dia dengan matanya yang makin hari semakin sayu, mandang aku yang pucat pasi karena lemes liat dia kayak gitu. Tangannya melambai buat manggil aku disampingnya. Aku jalan ke arahnya dengan senyum yang memaksa dan mata bengkak pedih bamget karena nangis berhari-hari. Tangan kiri nya megang tanganku, dan tangan kanannya yang tertancap infus memegang dadanya dengan raut wajah memelas kesakitan. Rasanya aku nyesek sekali liat badan yang sudah kurus kering itu ksakitan, menahan semuannya.


Bersambung ke  Pacarku dan Perjuangannya Melawan Thymic Carcinoma part6

0 komentar:

Posting Komentar

 

Panda's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review